![]() |
Penulis: Dr. Rusdan H
Hati adalah pusat dari segala perasaan dan keinginan yang ada dalam diri manusia. Ia menjadi panduan bagi setiap perbuatan yang kita lakukan. Seperti yang dikatakan oleh Plato, "Perbuatan adalah cerminan dari hati." Dalam kata lain, apa yang ada di dalam hati kita tercermin dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari. Jika hati kita dipenuhi dengan kebaikan, maka takdir kita adalah bertindak dengan kebaikan pula. Namun, sebaliknya, jika hati kita dipenjara oleh keburukan, maka perbuatan buruklah yang akan terpancar dari diri kita.
Mengapa perbuatan kita menjadi cerminan dari hati? Hal ini karena hati adalah tempat bernaungnya niat dan tujuan kita dalam hidup. Saat hati kita dipenuhi dengan kebaikan, niat kita menjadi murni dan tulus. Kebaikan dalam hati akan melahirkan sikap yang baik, seperti kesediaan untuk membantu sesama, toleransi terhadap perbedaan, dan empati terhadap orang lain. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hati yang baik akan dengan ikhlas membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Perbuatan ini adalah bukti konkret dari kebaikan yang ada dalam hati tersebut.
Namun, di sisi lain, jika hati kita terisi oleh keburukan seperti keserakahan, kebencian, atau iri hati, maka perbuatan kita akan merefleksikan keburukan tersebut. Pada umumnya, orang dengan hati yang buruk akan menampilkan sikap yang egois, kasar, dan merugikan orang lain. Mereka terbiasa memandang dunia dengan kegelapan hati, sehingga menciptakan ketidaksenangan dan ketidakharmonisan dalam hubungan dengan orang-orang di sekitar mereka.
Jangan pernah meremehkan kekuatan hati dalam membentuk sikap dan perilaku kita. Jika kita ingin membentuk kehidupan yang baik dan bermakna, kita perlu memperhatikan apa yang kita benamkan dalam hati kita. Melalui kesadaran diri dan refleksi, kita dapat mengidentifikasi kebaikan dan keburukan yang ada dalam hati kita. Jika kita menemukan kebaikan, kita harus mengembangkannya dan menjadikannya dasar sikap dan perilaku kita. Namun, jika kita menemukan keburukan, kita perlu berusaha untuk membersihkan hati dari keburukan tersebut dan menggantinya dengan kebaikan.
Dalam hidup ini, kita akan terus dihadapkan pada pilihan untuk bertindak baik atau buruk dalam berbagai situasi. Keputusan dalam memilih perbuatan mana yang akan kita lakukan sangat bergantung pada kebaikan atau keburukan yang memenuhi hati kita. Jadilah pribadi yang bijak dalam membina hati yang selalu dipenuhi oleh kebaikan. Ingatlah bahwa perbuatan adalah cerminan dari hati, dan hati yang baik akan melahirkan sikap dan perilaku yang mulia. Wallahu A'lam Bishawab, Semoga Bermanfaat.
