Implementasi Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Sunda dalam Rangka Pencapaian Visi Bandung Barat "AMANAH"


Oleh: Dr. H. Rusdan, S.Pd., S.H., M.M.Pd.

     Kabupaten Bandung Barat, sebagai entitas administratif yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya, berpotensi untuk mengembangkan sistem pendidikan yang unggul dan komprehensif. Namun, keunggulan akademik semata tidaklah memadai. Diperlukan suatu pendekatan yang holistik, yaitu pembangunan karakter luhur yang berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal Sunda, guna mencapai visi misi Kabupaten Bandung Barat "AMANAH".

     Visi misi Kabupaten Bandung Barat "AMANAH" mencakup enam pilar utama: Agamis, Maju, Adaptif, Nyaman, Aspiratif, dan Harmonis. Dalam konteks ini, pendidikan memegang peranan strategis dalam merealisasikan setiap pilar tersebut. Oleh karena itu, kami mengajukan tawaran gagasan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Sunda dengan semangat "AMANAH", dengan tujuan membentuk generasi yang "Cageur, Bageur, Bener, Pinter".

     Pertama, nilai "Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh" diimplementasikan untuk membangun karakter "Harmonis". Melalui program mentoring antar siswa dan pembentukan kelompok belajar heterogen, akan tercipta lingkungan yang kondusif bagi pengembangan rasa saling peduli dan gotong royong. Kegiatan bakti sosial secara berkala akan menanamkan tanggung jawab sosial pada peserta didik.

    Kedua, penanaman "Tata Krama" dioptimalkan untuk mewujudkan pilar "Agamis". Penerapan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan pelatihan komunikasi santun akan memperkuat nilai-nilai religius dan etika pada peserta didik, sehingga membentuk generasi yang berakhlak mulia.

     Ketiga, falsafah "Cageur, Bageur, Bener, Pinter" diimplementasikan secara komprehensif untuk mencapai pilar "Maju" dan "Adaptif". Pendidikan kesehatan yang terintegrasi dan pengembangan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler akan menghasilkan generasi yang sehat dan berdaya saing. Penanaman nilai kejujuran dan integritas akan membentuk generasi yang bertanggung jawab dan adaptif.

     Keempat, upaya "Ngamumule Budaya Sunda" diintensifkan untuk memperkuat pilar "Nyaman". Integrasi seni dan budaya Sunda dalam kurikulum akan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap lingkungan, sehingga menciptakan lingkungan yang nyaman dan lestari.

     Kelima, nilai "Hirup Sauyunan" diimplementasikan untuk mewujudkan pilar "Aspiratif" dan "Harmonis". Kegiatan yang mempromosikan toleransi dan kerukunan akan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan harmonis, sehingga mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan menyampaikan aspirasi secara konstruktif.

     Sebagai langkah implementasi, kami mengusulkan pembentukan "Dewan Pendidikan Karakter Kabupaten Bandung Barat", yang bertugas merumuskan dan mengawasi implementasi program pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Sunda. Dewan ini akan melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai unsur masyarakat.

      Selain itu, kami mengusulkan pembentukan "Pusat Studi Budaya Sunda" di setiap kecamatan, sebagai pusat pelestarian dan pengembangan budaya Sunda, serta sebagai sumber daya pendidikan bagi sekolah-sekolah di wilayah tersebut.

     Melalui integrasi gagasan-gagasan ini secara holistik, Kabupaten Bandung Barat dapat membangun sistem pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter luhur, berlandaskan nilai-nilai Sunda yang kaya. Generasi yang dihasilkan akan menjadi generasi yang "Cageur, Bageur, Bener, Pinter", yang siap berkontribusi positif bagi kemajuan daerah dan bangsa.

     Generasi yang "Cageur, Bageur, Bener, Pinter" akan menjadi agen perubahan yang membawa Kabupaten Bandung Barat menuju masyarakat yang Agamis, Maju, Adaptif, Nyaman, Aspiratif, dan Harmonis.

     Pendidikan berbasis nilai-nilai Sunda merupakan investasi jangka panjang yang krusial bagi masa depan Kabupaten Bandung Barat. Diperlukan kolaborasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan visi misi "AMANAH" melalui pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.

     Pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai luhur akan menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas, empati, dan tanggung jawab sosial. Generasi ini akan mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia.

     Oleh karena itu, diperlukan komitmen dan upaya berkelanjutan dari seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan pendidikan sebagai fondasi utama dalam pembangunan Kabupaten Bandung Barat yang "AMANAH".


Penulis: Dr. H. Rusdan, S.Pd., S.H., M.M.Pd. 

(Praktisi pendidikan, Akademisi, dan pemerhati sosial masyarakat)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak