Penulis : Dr.Rusdan H
Gangguan jiwa sudah menjadi isu yang sering kali dibicarakan oleh banyak orang. Tidak hanya orang dewasa, tetapi juga remaja ikut terkena dampaknya. Indonesia sendiri tercatat memiliki jumlah remaja yang kena gangguan jiwa yang sangat tinggi. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, ada sekitar 24,5 juta remaja di Indonesia yang mengalami gangguan jiwa.
Gangguan jiwa pada remaja tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan jiwa pada remaja antara lain tekanan dari lingkungan pendidikan yang ketat, kehidupan sosial dan keluarga yang sulit, tekanan pekerjaan, kekerasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Studi ini juga menemukan bahwa kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, keterbatasan akses ke layanan kesehatan mental, dan stigma yang diperoleh dari masyarakat, sangat mempengaruhi kesehatan mental remaja. Hal ini dapat menyebabkan remaja tidak mengakses layanan kesehatan mental yang tersedia ataupun kesulitan mengungkapkan masalahnya pada keluarga dan teman-temannya.
Pada akhirnya, masalah ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan hasrat remaja. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, gangguan jiwa pada remaja dapat berdampak pada masa depan mereka, seperti penyimpangan sosial dan bahkan bunuh diri.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan Program Kesehatan Jiwa untuk Remaja dan Anak-anak pada tahun 2019. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental pada anak dan remaja. Program ini juga mencakup dukungan untuk keluarga yang menderita gangguan jiwa dan layanan kesehatan mental yang mudah diakses.
Penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran dan menghilangkan stigma terhadap kesehatan mental. Kita harus memastikan bahwa layanan kesehatan mental yang terjangkau dan mudah diakses tersedia untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental pada remaja. Dengan hal ini, kita dapat membantu remaja untuk memiliki kesejahteraan mental yang baik dan mempersiapkan masa depan yang memiliki potensi baik.
Maka dari itu, peran orang tua, guru, dan tenaga medis sangatlah penting dalam mencegah dan mengatasi gangguan jiwa pada remaja. Orang tua dapat membantu dengan menunjukkan dukungan dan pemahaman yang positif pada anak mereka. Selain itu, guru juga dapat menunjukkan perhatian pada siswa dan memberikan dukungan untuk mengatasi tekanan akademis yang tinggi dan masalah sosial. Tenaga medis juga dapat membantu dengan memberikan informasi dan penanganan bagi remaja yang memerlukan layanan kesehatan mental.
Selain itu, remaja juga dapat membantu diri mereka sendiri dengan cara mengenal diri sendiri dan mengembangkan keterampilan diri. Remaja harus memperhatikan kegiatan yang membuat mereka merasa gembira dan nyaman, seperti menulis jurnal, berolahraga, dan berbicara dengan teman atau keluarga.
Kesehatan mental sangatlah penting bagi keseluruhan kesejahteraan seseorang, terutama pada masa remaja. Oleh karena itu, baik pemerintah, keluarga, maupun individu harus memperhatikan masalah kesehatan mental dan meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental. Dengan cara ini, kita dapat membantu remaja untuk mengatasi gangguan jiwa dan mempertahankan kesehatan mental yang baik selama bertumbuh dan berkembang.
Kondisi pandemi yang berlangsung lebih dari dua tahun juga dapat memperburuk kesehatan mental remaja maupun orang dewasa. Keterbatasan aktivitas sosial dan pendidikan dapat meningkatkan risiko isolasi dan kecemasan. Karenanya, pihak-pihak yang terkait harus memberikan perhatian khusus pada kesehatan mental remaja selama pandemi, misalnya dengan memberikan dukungan konseling atau layanan kesehatan mental gratis.
Di samping itu, masyarakat juga harus memainkan peran aktif dengan cara memperhatikan orang-orang di sekitar mereka. Ketika melihat ada teman atau keluarga yang terlihat stres atau cemas, berikanlah dukungan dan ajak berbicara agar mereka dapat berbagi masalah dan merasa didengar. Jangan menganggap enteng perubahan suasana hati atau perilaku yang mencurigakan, karena hal tersebut dapat menjadi tanda adanya gangguan jiwa serius.
Dalam menghadapi gangguan jiwa pada remaja, tidaklah mudah dan membutuhkan upaya yang bersama-sama dan berkelanjutan. Dunia kesehatan dan pendidikan, keluarga, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan harus saling bekerjasama untuk mendorong kesehatan mental remaja Indonesia menjadi lebih baik. Hal ini akan membantu menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi muda Indonesia.
Akhir kata, penting bagi kita untuk memperhatikan kesehatan mental remaja Indonesia. Dalam menghadapi masalah kesehatan mental, seseorang membutuhkan dukungan yang kuat dari lingkup keluarga, teman, dan masyarakat. Membuka diri dan berbicara tentang masalah yang dihadapi juga merupakan langkah awal yang penting untuk mengatasi gangguan jiwa. Akhirnya, mari bersama-sama merawat kesehatan mental remaja, menghilangkan stigma, dan menciptakan lingkungan yang ramah kesehatan mental bagi semua orang. Wallahu A'lam Bishawab
"Kesehatan mental remaja merupakan tanggung jawab bersama. Kita harus memperhatikan lingkungan sosial, keluarga, dan penyedia layanan kesehatan mental. Membuka diri dan berbicara tentang masalah kesehatan mental adalah langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan mengatasi gangguan jiwa pada remaja. Mari bersama-sama merawat kesehatan mental remaja dan menciptakan lingkungan yang ramah kesehatan mental bagi semua orang."- Dr.Rusdan H
.jpeg)